PELAYARAN
kemudi di tanganku gagah membelah laut
layar perahu amat angkuh melambai langit
siapa menunggu di ujung pelayaran ini
apa dermaga, karang atau mimpi
bertiuplah angin, bernyanyilah anak-anak
jangan lupa benamkan onggok kenangan
biar jadi mainan ikan dan ombak
tangkap pula bulan dan rebahkan di geladak
bila kemudi ini patah
tiba saat nasib meminum garam laut
biar tahu apa lebih asin dari garam rumah
adakah pelayaran ini bergaram pengalaman
tak henti menghadang geram badai ?
-”Pelayaran”, Aspar Paturusi, 1982-